Senin, 20 Mei 2013

#1. Penilaian Pertama

     Pelajaran hari ini adalah "pandai-pandailah berperilaku dengan seseorang pada awal-awal pertemuan." Kalau di awal sudah dapat 'gelar' baik, biasanya akan terus dianggap orang baik dan terpercaya. Contoh, kakak gue. Ya bisa dibilang (dulu) dia anak baik. Sampe sekarang pun dia masih dianggap anak baik, padahal mah nakal-nakal juga. Sama kayak gue, cuma ya.....ga separah gue sih.
     Lain cerita sama gue. Gue ga biasa masang topeng. Kalo gue ga suka, ya gue ga suka. Gue ga begitu suka diatur dan dilarang segala macem, jadinya suka-suka gue. Karna begitulah gue dianggaplah gue sebagai anak nakal. Pikirannya udah negatif aja kalo udah ada sangkut pautnya sama gue.
     Ini adalah contoh kisah yang sumpah nyesek banget.
     Suatu hari gue ketiduran padahal belum shalat isya. Terus sekitar jam 3an gue kebangun. Begitu sadar kalo gue belum shalat, gue langsung wudhu, terus jalan lah ke kamar emak, soalnya mukena gue ada disana. Karna udah jam segitu, pasti dikunci dong kamarnya, jadilah gue ketok pintu kamarnya
Gue: *ngetok pintu kamar emak* ma.....ma....
Mama: siapa sih?
Papa: paling juga si S (kakak gue) pengen shalat
Kemudian bapak gue jalan dan bukain pintu. Begitu liat muka gue...
Papa: NGAPAIN KAMU JAM SEGINI BELUM TIDUR??!
Gue: ..........

     Ya begitulah kisah nyesek yang pernah gue alamin. Betapa bedanya perlakuan terhadap anak yang 'dianggap baik' dengan anak yang 'dianggap nakal' kayak gue.
     Jadi, kawan, pandai-pandai lah mencari muka untuk penilaian awal. Biasanya penilaian awal berdampak banyak, luas, dan panjang.

Kamis, 01 November 2012

Miss You


Hai, kamu
Aku tahu sekarang itu beda sama dulu, waktu kamu telah merubah segalanya. Aku tahu, dan aku juga sadar kamu bukan milikku lagi. Aku tahu, kamu sangat bahagia disana.
Sekedar cerita, aku rindu padamu. Aku rindu pada dirimu yang dulu, yang membuat aku benar-benar jatuh hati padamu.

Senin, 29 Oktober 2012

"sepertinya kita memang tidak diciptakan untuk bersama. tapi pertemuan dan perpisahan kita sudah ditakdirkan untuk memberi pelajaran kepada kita. dan sesuai hukum alam, setiap ada pertemuan, maka akan ada perpisahan" (:

Setiap Orang Pasti Berubah

"setiap orang pasti berubah. jadi wajar kalau aku berubah"
Pada awalnya, aku sangat benci kalimat itu. Bagaimana tidak? Kalimat itu adalah kalimat yang kamu ucapkan ketika aku bilang kamu berubah. Kalimat yang menjadi sebuah alasan yang cukup simple untuk kamu berubah dan menjauh, lalu pergi dan menghilang bagai abu.

Setelah setahun lebih aku membenci kalimat itu, aku baru menyadari jika kalimat itu sangat benar. Setiap orang memang harus berubah bukan? Ya, harus berubah menjadi lebih baik.
Begitu pun aku dan kamu. Kita memang sudah salah sejak awal, dan semakin salah hingga akhirnya keputusan sepihak olehmu menuntaskan segalanya. Bagiku memang belum tuntas dan tidak akan pernah tuntas. Tetapi "setiap orang pasti berubah" benar adanya. Aku harus berubah bukan? Berubah dari bocah kecil yang dengan bodohnya menyayangimu dan dalam beberapa bulan berkali-kali menangis karnamu menjadi wanita anggun yang sudah bisa melepas kepergian cinta monyetnya.

Aku memang belum seutuhnya berhasil. Aku akui, bagiku senyummu masih sangat indah. benda-benda pemberianmu masih benda-benda favoritku. Aku juga masih menyimpan fotomu yang kau berikan khusus untukku. Aku masih menyimpan dengan baik semua tiket nonton kita yang semakin hari tintanya memudar. Seharusnya cintaku padamu seperti tinta pada tiket bioskop yang semakin hari akan semakin memudar. Tapi hingga sekarang, aku belum seutuhnya berhasil. Setidaknya, aku sudah berubah dan berusaha bangkit.

Kau tahu, bangkit dan melepaskan diri dari juntaian kisah-kisah kita yang terlampau sangat jauh dan rumit itu sangat susah. Tak jarang aku terjatuh lagi, dan memulai membangun tembok pemisah diantara kita dari awal. Tapi aku berusaha mati-matian.
Satu hal yang perlu kau tahu, salah satu alasanku untuk mati-matian bangkit adalah kamu. Kamu yang pada detik-detik perpisahan kita berkata "aku gamau ngebuat kamu lebih ancur dari sekarang"

Sabtu, 20 Oktober 2012

" "

     Mendadak aku teringat kutipan dari film rapunzel. "Kembalikan apa yang pernah menjadi milikku"
     Ohiya, aku baru teringat. Dulu, kau bilang aku itu seperti rapunzel, karna rambutku yang panjang. Dan kau bilang, kau pangerannya. Ah, indah sekali masa-masa itu, dan aku rindu saat saat seperti itu.
     Aku tahu, aku cuma bocah kecil yang belum ngerti apa itu cinta. Tapi setidaknya aku tau dan mengerti arti dari kesetiaan. Aku konsisten dengan pilihanku. Aku sudah menerima kamu, dan aku akan tetap menyimpan kamu di hatiku. Ya, lagi-lagi aku selalu membela diriku dan membiarkan aku jatuh.
     Orang-orang bilang, aku hanya butuh waktu. Tapi berapa banyak lagi waktu yang aku butuhkan agar aku bisa bangkit dan melepaskan dirimu seutuhnya? Aku berharap semua ini cepat berlalu, dan aku bisa menemukan pengganti dirimu yang telah disiapkan untukku.

Tapi terkadang aku (masih) berharap kita bisa bersama di waktu yang akan datang. Miss you ({})

20!

Yup ternyata gue baru sadar kalo sekarang tanggal 20 oktober. Itu artinya, sekarang seharusnya anniv ke 26. 26? haha jauh banget, setahun aja ga nyampe :"
Padahal, ketika gue memutuskan buat menjalin hubungan sama dia, gue berharap bisa terus sama dia nyampe nikah, punya anak, punya cucu, dan akhir hayat. Bukannya  mengandai-andai yang berlebihan, hanya saja gue ga pengen gonta-ganti pacar. Lebih baik jika pacaran sekali seumur hidup, bukan? Ya menurut gue sih begitu.
Buat kamu yang disana, semoga tetap menjadi bintang yang bersinar dan menjadi alasan bagi seseorang untuk tersenyum :)

first post

Hai, ini postingan pertama gue. Gue namain dia boneka marmut karena boneka marmut itu satu-satunya barang pemberian "dia" yang masih tersisa di rumah gue, setelah satu per satu barang pemberian dia hilang entah kemana :') boneka marmut berwarna abu-abu ini dia kasih pas ulangtahun gue :') nama aslinya max, tapi sama dia diganti, dan gue lupa namanya dia siapa :"
"kamu pencet tangan kirinya, terus kamu ngomong ya, nanti dia ngikutin apa yang kamu omongin" itu yang dia ucapin pas ngasih boneka itu :') boneknya dibungkus, ga begitu rapih. Mungkin karna bawanya jauh. Tapi hal terkoplak adalah.....harganya ga dicopot :"D ada tulisan juga discon sekian persen jadi gue tau itu harganya berapa :"D orangtua gua tau boneka itu, dan papa suka :') dan suatu hari, gue pernah ngerecord pas marmut itu ngikutin gue ngomong gue sayang sama dia. Nah ini bonekanya :')
Okay sekian aja ya perkenalannya, selamat membaca guys~